Terusir dari kajian tapi tidak terusir dari Telaga Rasulullah Shalallahu alayhi wasallam
Fenomena diusirnya dan dibubarkannya para Asatidzah dari masjid2 untuk kajian maka mari kita renungkan agar menjadi pelajaran agar semakin bersyukur terhadap nikmat di atas Sunnah Rasulullah Shalallahu alayhi wasallam:
- Ujian para Nabi dan para Rasul sangat lebih besar lagi. Nabi Muhammad Sallallahu alahi wasallam mendapat ujian lebih berat dibandingkan dialami oleh para Asatidzah dan apalagi kita sebagai penuntut ilmu.
- Kejadian demikian menguji keimanan kita. Ibarat tangga. Semakin keatas pasti semakin berat dan susah. Maka iman kita pun demikian.
Lihat Allah Ta’ala mengingatkan kita:
Pada ayat lain, Allah berfirman:
اَمۡ حَسِبۡتُمۡ اَنۡ تَدۡخُلُوا الۡجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَاۡتِكُمۡ مَّثَلُ الَّذِيۡنَ خَلَوۡا مِنۡ قَبۡلِكُمۡؕ مَسَّتۡهُمُ الۡبَاۡسَآءُ وَالضَّرَّآءُ وَزُلۡزِلُوۡا حَتّٰى يَقُوۡلَ الرَّسُوۡلُ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ مَتٰى نَصۡرُ اللّٰهِؕ اَلَاۤ اِنَّ نَصۡرَ اللّٰهِ قَرِيۡبٌ
Artinya: “Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS Al-Baqarah Ayat 214)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
- Menjadi koreksi terhadap kita. Tentang keimanan dan Tauhid kita. Apakah sudah benar atau belum. Apakah sudah kuat atau belum
- Menjadikan kita lebih Istiqomah apa yg kita lakukan. Krn kita semakin dekat dgn Allah Ta’ala. Selalu minta pertolongan dan kemudahan dari Allah Ta’ala.
- Kejadian tersebut jadi iklan gratis terhadap dakwah Sunnah. Banyak org yg penasaran kenapa demikian. Maka mereka mencari tau, dan hidayah Allah Ta’ala datang bagi mereka.
- Menjadikan kita untuk koreksi manajemen dakwah kita apakah sudah sesuai prosedur atau belum. Maka mari berbenah terhadap manajemen dan sistem dakwah kita. Jangan asal jalan
- Para Asatidzah Sunnah sangatlah banyak. Maka boleh diambil ilmu dan faedah-faedah dr mereka. Jangan-jangan kita ini terlalu mengkultuskan pada seorang ustadz saja. Kalau bukan dia kita gak ngaji. Ini termasuk merusak Tauhid kita. Kajian kitab rutin dimana mana. Maka itu kita syukuri. Masih banyak tempat kajian.
- Indonesia adalah negara Hukum. Maka semua org punya hak yg sama di mata hukum. Jadi tidak perlu terlalu takut berlebihan. Jangan2 kita ini masuk dalam Talbis Iblis, takut yg berlebihan. Jangan-jangan jangan-jangan.
Selama ini kita tidak menempuh jalur hukum ini karena kita masih menghargai kaum muslimin yg lain. Masih menghormat mereka, menjaga hak2 mereka Krn kita sesama muslim. Demikian itu mencontohi Perbutan Nabi Sallallahu alahi wasallam.
Demikian sedikit masukan dari kami
Wallahu a’lam
Semoga Allah Ta’ala mudahkan urusan mulia kita ini
Qomri Malik Abu Aliffa
Baarokallahu fikum
Wa jazakumullahu khairon









![[E-BOOK] ADAB-ADAB DISKUSI SUAMI & ISTRI](https://manhajsalaf.id/wp-content/uploads/2025/01/Screenshot-2025-01-17-085734-120x86.png)

